SAMBUTAN

Shalom

Pemazmur berkata "Berbahagialah orang yang ... kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:1-3). Hal ini menyatakan bahwa membaca, merenungkan dan melakukan firman Tuhan akan membawa dampak dan pengaruh yang besar dalam kehidupan kita. Dengan kata lain, tidak akan pernah rugi dan sia-sia bila kita membaca, merenungkan dan melakukan firman dalam hidup kita. Sebaliknya, kita akan bertumbuh begitu lebatnya dan menghasilkan buah.

Karena itu, saya mengajak kita semua untuk mempelajari firman Tuhan dengan seksama. Saya yakin, Allah Roh Kudus akan menolong kita sehingga kita bisa mengerti firman-Nya dan dimampukan untuk melakukannya.

Jumat, 02 Agustus 2013

Biblika - YESUS TUHAN DALAM HIDUPKU - 1 Petrus 3:15

YESUS TUHAN DALAM HIDUPKU

1 Petrus 3:15 - Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat,

Dalam bahasa Yunani, kata kudus berasal dari kata a`gia,zw (hagiazo). Kata ini memiliki 2 arti, yakni (1) murni, suci, tidak berdosa; (2) memisahkan, mengkhususkan atau membedakan dari yang  lain. Kalau melihat dari penggunaan kata ini dalam ayat ini, maka pengertian yang kedualah yang tepat. Jika demikian, maka kita harus menempatkan Yesus di dalam hati kita di tempat yang istimewa.
Bukan sekedar dikhususkan, tapi Petrus mengajarkan agar Yesus berada di tempat yang paling tinggi di dalam hati kita, yakni sebagai Tuhan. Kata Tuhan berasal dari kata ku,rioj (kurios), yang memiliki arti sebagai penguasa, pemilik atau pemegang otoritas tertinggi. Itu berarti, Yesuslah yang menjadi penguasa, pemilik dan pemegang otoritas yang tertinggi di dalam hidup kita.
Jika demikian, maka kita akan menemukan beberapa implikasi:
1.        Oleh karena Yesus sebagai penguasa dalam hidup kita, maka kita harus tunduk pada perintah dan peraturan yang telah ditetapkan-Nya.
2.       Oleh karena Yesus sebagai pemilik dalam hidup kita, maka segala sesuatu yang kita punya adalah milik-Nya.
3.       Oleh karena Yesus sebagai pemegang otoritas tertinggi dalam hidup kita, maka Ia yang akan mengatur masa depan hidup kita.

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar