SAMBUTAN

Shalom

Pemazmur berkata "Berbahagialah orang yang ... kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:1-3). Hal ini menyatakan bahwa membaca, merenungkan dan melakukan firman Tuhan akan membawa dampak dan pengaruh yang besar dalam kehidupan kita. Dengan kata lain, tidak akan pernah rugi dan sia-sia bila kita membaca, merenungkan dan melakukan firman dalam hidup kita. Sebaliknya, kita akan bertumbuh begitu lebatnya dan menghasilkan buah.

Karena itu, saya mengajak kita semua untuk mempelajari firman Tuhan dengan seksama. Saya yakin, Allah Roh Kudus akan menolong kita sehingga kita bisa mengerti firman-Nya dan dimampukan untuk melakukannya.

Jumat, 23 Agustus 2013

Renungan - BUKAN DENGAN KEKUATANKU

BUKAN DENGAN KEKUATANKU
Hakim 6:15-16

Tetapi jawabnya kepada-Nya: "Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku." Berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis."

Tuhan memanggil Gideon untuk membebaskan bangsanya dari bangsa Midian, yang menindas mereka. Namun, secara halus, Gideon menolak panggilan itu, “Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel?”

Sesungguhnya, ini bukanlah penolakan yang pertama, karena di ayat-ayat sebelumnya, ia pun sudah menolaknya. Salah satu alasan yang dikemukakannya adalah seperti yang tertulis dalam ayat 15-16 di atas: “kaumku yang paling kecil di antara suku Manasye” dan “aku seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku.”

Dari argumentasi yang dikemukakan oleh Gideon, kita melihat bahwa Gideon merasa dirinya sebagai orang yang paling kecil, paling muda dan paling lemah. Dengan keadaannya seperti itu, ia beranggapan, bahwa ia tidak akan memiliki kekuatan dan pengaruh yang besar untuk menggerakkan dan memobilisasi massa. Jika tidak ada massa yang mendukungnya, maka ia tidak akan berhasil.

Apakah Tuhan tidak tahu kondisi yang dihadapi Gideon? Oh, tentu saja Tuhan tahu. Karena itulah, Tuhan menyatakan panggilan yang tegas, “Tetapi Akulah yang menyertai engkau.” Tuhan ingin agar Gideon tidak melihat pada dirinya sendiri, tapi pada Allah yang memanggilnya. Dari bagian ini, Tuhan ingin menyampaikan beberapa hal pada kita:
1.        Tuhan meminta kita untuk tidak mendasarkan panggilan ini pada kekuatannya sendiri.
2.       Tuhan meminta kita untuk melihat bahwa Allah yang akan menjadikan panggilan kita ini berhasil.
3.       Tuhan mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian mengerjakan semuanya ini, tapi ada Tuhan yang menyertai kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar