SAMBUTAN

Shalom

Pemazmur berkata "Berbahagialah orang yang ... kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:1-3). Hal ini menyatakan bahwa membaca, merenungkan dan melakukan firman Tuhan akan membawa dampak dan pengaruh yang besar dalam kehidupan kita. Dengan kata lain, tidak akan pernah rugi dan sia-sia bila kita membaca, merenungkan dan melakukan firman dalam hidup kita. Sebaliknya, kita akan bertumbuh begitu lebatnya dan menghasilkan buah.

Karena itu, saya mengajak kita semua untuk mempelajari firman Tuhan dengan seksama. Saya yakin, Allah Roh Kudus akan menolong kita sehingga kita bisa mengerti firman-Nya dan dimampukan untuk melakukannya.

Sabtu, 03 Agustus 2013

BERSAAT TEDUH

BERSAAT TEDUH
Yohanes 15:1-8; 1 Timotius 4:7

WAKTU TEDUH adalah waktu untuk bersekutu dengan Tuhan secara pribadi melalui Firman dan doa yang dikhususkan secara teratur.

Hakikat kehidupan Kristen kita bukan ritualisme, moralisme, atau dogmatisme. Sifat hakiki kehidupan Kristen adalah kepengikutan kita akan Kristus, pemuridan, pertumbuhan, dalam relasi kita dengan Allah melalui hidup dan karya Yesus Kristus.
Oleh karena itu, sarana-sarana untuk membangun relasi dengan Allah dalam Kristus sangat vital bagi pertumbuhan kehidupan Kristen. Salah satu antaranya adalah disiplin bersaat teduh.

Metode 3 Langkah:

LANGKAH 1: Menantikan Tuhan
       Persiapan hati (Mazmur 130:5-6; Mazmur 57:8-9).
Ada banyak hal yang bisa menganggu persiapan hati kita: pekerjaan, tugas, janji, masalah, penyakit, dsb. Belajarlah untuk memfokuskan hati pada Tuhan dan sadarilah bahwa ini adalah waktu yang penting bersama dengan Tuhan.  
       Mohon pimpinan Roh Kudus (Yohanes 16:13; Yakobus 1:5)
Sadarilah bahwa kita tidak akan pernah bisa memahami Alkitab tanpa pertolongan Roh Kudus. Mengapa? Karena Roh Kuduslah yang menginspirasikan penulisan Alkitab, sehingga hanya Roh Kuduslah yang bisa mengajarkan kebenaran-Nya melalui Alkitab.

LANGKAH 2: Mendengarkan Tuhan
       Membaca Firman (Matius 5:6; 2 Timotius 3:16-17).
Bacalah nats hari itu berulang kali sampai meresap. Langkah ini akan menolong kita untuk dapat memahami maksud penulis Alkitab yang sesungguhnya: alur, emosi, tujuan, dsb.
       Merenungkan Firman (Yakobus 1:22-25; Mazmur 1:1-3).
Jika kita sudah memahami maksud penulis Alkitab, barulah kita dapat merenungkannya. Langkah-langkah berikut ini akan menolong Saudara untuk merenungkan firman Tuhan:
ü  Apa saja yang kubaca? Peristiwa apa? Siapa? Adakah kaitan dengan nas-nas sebelumnya? Maksud pertanyaan ini adalah Saudara perlu memperlakukan teks Alkitab secara riil dan mencari ciri, hal, unsur, semua hal yang ada di sekitar (konteks), di dalam, dan yang membentuk teks tersebut.
ü  Apa pesan yang Allah sampaikan kepadaku melalui nas tadi: janji, peringatan, teladan, dst? Apabila Saudara cermat di langkah sebelumnya, dan terus menerus bertanya-tanya kepada Roh Kudus, maka Ia akan memperlihatkan arti teks tersebut dan membantu Saudara untuk melihat kaitan arti pada masa itu dengan kebutuhan Saudara pada masa kini.
ü  Apa responsku? Adakah hal-hal spesifik dalam hidupku kini yang disoroti oleh pesan firman tersebut? Apa responsku terhadap firman itu agar menjadi bagian dari hidupku? Adakah yang harus saudara ubah? Adakah yang harus saudara tingkatkan? Adakah dosa yang harus saudara tinggalkan? Adakah sesuatu yang harus segera saudara lakukan? Ini adalah puncak dari tujuan kita bersaat teduh. Kita tidak ingin berhenti hanya pada mengetahui, tetapi kita pun ingin maju lebih jauh lagi, yakni sampai mengalami pembaharuan hidup yang berkelanjutan.


LANGKAH 3: Menanggapi Tuhan
       Respon Doa (Mazmur 62:9; Filipi 4:6-7)
Berdoalah kepada Tuhan agar Saudara dimampukan untuk melakukan firman Tuhan dengan setia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar